Piala Asia U-20 Afc Indonesia
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Piala Asia U-20 AFC, sebelumnya dikenal sebagai Kejuaraan Remaja AFC dan Kejuaraan U-19 AFC, adalah kompetisi sepak bola internasional dua tahunan yang diselenggarakan oleh badan pengatur olahraga , Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC). Kompetisi ini telah diadakan sejak 1959. Antara tahun 1959 hingga 1978, turnamen diadakan setiap tahun tanpa kualifikasi; sejak edisi 1980, diadakan setiap dua tahun sekali. Kejuaraan Remaja AFC 1980 menggunakan tahap kualifikasi untuk pertama kalinya.
Turnamen telah dimainkan dalam sejumlah format berbeda selama sejak berlangsungnya. Saat ini, turnamen terdiri dari dua tahap, mirip dengan kompetisi Kejuaraan AFC lainnya. Babak kualifikasi terbuka untuk semua anggota AFC dan babak final diperebutkan oleh 16 tim. Edisi yang paling terbaru, yang ke-40, diadakan di Indonesia. AFC telah mengusulkan untuk mengalihkan turnamen dari U-19 ke U-20 mulai edisi 2023.[1] Selain itu, turnamen tersebut juga akan berganti nama dari "Kejuaraan U-19 AFC" menjadi "Piala Asia U-20 AFC".[2]
* Negara tuan rumah per 2020 * Koordinat didasarkan pada ibu kota negara
2 Tempat ketiga bersama.
3 Turnamen final memakai format round-robin.
4 Sejak edisi 2008 pertandingan untuk perebutan tempat ketiga ditiadakan; semifinalis yang kalah terdaftar dalam urutan abjad.
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Piala Asia AFC U-20 2025 akan menjadi edisi ke-42 dari Piala Asia AFC U-20 (termasuk edisi sebelumnya dari AFC Youth Championship dan AFC U-19 Championship), yang diadakan dua tahunan. kejuaraan sepak bola remaja internasional yang diselenggarakan oleh Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) untuk tim nasional putra U-20 Asia.
Pada 24 Mei 2024, AFC mengumumkan bahwa China akan menjadi tuan rumah turnamen tersebut.[1]
Sebanyak 16 tim akan bermain di turnamen tersebut. Empat tim teratas turnamen akan lolos ke Piala Dunia FIFA U-20 2025 di Chili sebagai perwakilan AFC.
Uzbekistan adalah pemegang gelar, setelah memenangkan gelar di 2023.
Pertandingan kualifikasi akan dimainkan pada tanggal 21 hingga 29 September 2024.
Sebanyak 16 tim termasuk tuan rumah Tiongkok akan lolos ke turnamen final.
Tim-tim dari AFC berikut lolos ke Piala Dunia FIFA U-20 2025.
1 Bold menunjukkan juara untuk tahun itu. Huruf miring menunjukkan tuan rumah pada tahun itu.
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kejuaraan U-23 AFC adalah turnamen sepak bola yang akan diselenggarakan oleh Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) dengan Usia 23 tahun ke bawah. Turnamen pertama diselenggarakan pada tahun 2013 dan pertandingan kualifikasi diselenggarakan pada tahun 2012. Turnamen ini direncanakan digelar setiap dua tahun sekali. Turnamen pada tahun 2016 juga akan menjadi kualifikasi Asia untuk turnamen sepak bola di Olimpiade Rio de Janeiro 2016.
Format turnamen yang akan digunakan:[1]
Negara tuan rumah akan dirotasi melalui daerah: daerah untuk turnamen pertama akan ditentukan melalui undian.[1]
Kualifikasi Piala Asia U-23 AFC 2024 adalah pertandingan sepak bola putra antarnegara yang menentukan tim peserta pada Piala Asia U-23 AFC 2024.
Sebanyak 16 tim akan lolos untuk bermain di putaran final,[1] termasuk Qatar yang lolos otomatis sebagai tuan rumah.[2]
Komite Eksekutif AFC telah menyetujui beberapa rekomendasi strategis yang diajukan oleh Komite Kompetisi AFC. Salah satunya adalah penghapusan prinsip zonasi dalam kompetisi pemuda AFC.[3]
Empat puluh tiga dari 47 anggota AFC, termasuk tuan rumah putaran final Qatar, menyampaikan minatnya untuk berlaga di babak penyisihan. Pengundian dilakukan pada tanggal 25 Mei 2023 pukul 15.00 MST (UTC+8), di Gedung AFC House di Kuala Lumpur, Malaysia.[4]
Tim-tim tersebut diunggulkan berdasarkan performanya di putaran final Piala Asia U-23 AFC 2022 dan babak kualifikasi. Negara-negara yang dipilih sebagai tuan rumah grup diumumkan pada 17 Mei dan diundi ke dalam grup terpisah di awal pengundian.[5] Karena Qatar sudah lolos ke putaran final sebagai tuan rumah dan pertandingan mereka akan dianggap sebagai pertandingan persahabatan, mereka diunggulkan sebagai tim yang tidak memiliki peringkat untuk pengundian dan ditempatkan di Pot 4.[5]
Hasi pengundian grup adalah sebagai berikut.
Di setiap grup, tim akan bermain satu sama lain satu kali di tempat terpusat. Sebelas juara grup dan empat runner-up terbaik lolos ke putaran final.[5]
Peringkat tim akan diurutkan berdasarkan poin (3 poin jika menang, 1 poin jika seri, 0 poin jika kalah), dan jika poinnya sama, kriteria berikut akan diterapkan, sesuai urutan yang diberikan, untuk menentukan peringkat:[1]
Pertandingan diselenggarakan sejak 6 hingga 12 September 2023.
6 September 2023 (2023-09-06)17:30
12 September 2023 (2023-09-12)17:30
12 September 2023 (2023-09-12)16:00
6 September 2023 (2023-09-06)18:00
12 September 2023 (2023-09-12)20:00
Empat Runer-up terbaik akan Lolos turnamen Final.[5]
Berikut tim-tim yang Lolos Piala Asia U-23 AFC 2024.
Timnas Indonesia U-20 berhasil memastikan diri lolos ke Piala Asia U-20 2025. Berikut jadwal Timnas Indonesia U-20 di Piala Asia U-20 2025.
Timnas Indonesia U-20 di bawah arahan Indra Sjafri punya waktu sekitar empat bulan menuju Piala Asia U-20 2025. Piala Asia U-20 2025 akan digelar di China pada 6-23 Februari 2025.
Laga Piala Asia U-20 2025 bakal jadi ajang penting bagi Garuda Muda. Pasalnya Piala Asia U-20 2025 ini juga jadi ajang kualifikasi menuju Piala Dunia U-20 2025.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk bisa lolos ke Piala Dunia U-20 2025, Timnas Indonesia U-20 harus bisa melaju hingga babak semifinal. Pasalnya AFC hanya punya empat tiket lolos langsung ke Piala Dunia U-20 2025.
Pada edisi Piala Asia U-20 2023, Timnas Indonesia terhenti di fase grup. Garuda Muda mengumpulkan empat poin dan duduk di peringkat ketiga, kalah selisih gol dari Irak dan tertinggal tiga angka dari Uzbekistan.
Pada akhirnya, Uzbekistan dan Irak yang berasal dari grup yang sama dengan Indonesia berhasil melaju ke babak final. Di babak final, Uzbekistan keluar sebagai juara usai menang 1-0 lawan Irak.
Timnas Indonesia U-20 sendiri mampu melaju ke Piala Asia U-20 2025 setelah jadi pemuncak klasemen grup F Kualifikasi Piala Asia U-20. Timnas Indonesia U-20 menang 4-0 lawan Maladewa, unggul 3-1 atas Timor Leste, dan imbang 1-1 lawan Yaman.
Walaupun Timnas Indonesia U-20 dan Yaman sama-sama mengoleksi tujuh poin, Garuda Muda berhak lolos ke Piala Asia U-20 sebagai juara grup lantaran unggul selisih gol atas Yaman.
Yaman pada akhirnya juga bisa lolos ke Piala Asia U-20 2025 karena dipastikan memegang status sebagai satu dari lima runner up terbaik. Total bakal ada 16 tim yang bertarung di Piala Asia U-20 2025.
Murodjon Akhmadaliev Menang KO, Juara Interim WBA, Tantang Naoya Inoue
Piala Asia U-23 AFC 2024 adalah edisi ke-6 dari Piala Asia U-23 AFC (sebagai Kejuaraan U-23 AFC sebelum berganti nama mulai 2021),[1] kejuaraan sepak bola internasional dua tahunan yang diselenggarakan oleh Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) untuk tim nasional putra U-23 Asia. Turnamen ini sedang dilaksanakan pada 15 April hingga 3 Mei 2024.[2]
Turnamen ini juga berfungsi sebagai kualifikasi zona AFC untuk cabang olahraga sepak bola putra pada Olimpiade Musim Panas 2024. Tiga tim teratas pada akhir turnamen akan lolos ke Olimpiade di Prancis sebagai perwakilan AFC, sedangkan tim urutan keempat akan memainkan pertandingan perebutan tempat (play-off) AFC–CAF untuk memperebutkan tempat tersisa.[3] Sebanyak 16 tim bertanding pada turnamen edisi ini.[4] Arab Saudi adalah juara bertahan turnamen ini, setelah memenangkan gelar pada edisi sebelumnya.
Pertandingan kualifikasi dimainkan pada 6-12 September 2023.[5]
Empat stadion di tiga kota digunakan sebagai tempat penyelenggaraan turnamen ini. Seluruh stadion juga memainkan pertandingan Piala Asia AFC 2023.[6]
Pengundian dilakukan pada 23 November 2023 di Wyndham Doha West Bay di Doha.[7][8]
Sebanyak 16 tim dibagi ke dalam empat grup yang terdiri dari empat tim, dengan posisi unggulan berdasarkan performa mereka di Piala Asia U-23 AFC 2022. Sebagai tuan rumah, Qatar berada pada peringkat teratas tim unggulan.[7]
Berikut wasit dan asisten wasit yang ditunjuk untuk memimpin pertandingan turnamen ini. Asisten wasit video juga digunakan dalam turnamen ini.[9][10][11][12][13][14][15][16][17][18][19][20]
Setiap tim yang berpartisipasi pada turnamen ini diharuskan mendaftarkan skuad berisi minimal 18 dan maksimal 23 pemain, termasuk tiga penjaga gawang. Hanya para pemain dari daftar skuad tersebut yang diperbolehkan tampil pada turnamen ini.[4]
Semua waktu yang tercantum menggunakan Waktu Standar Arab (UTC+3).[22]
Pada babak gugur, perpanjangan waktu dan adu penalti akan digunakan untuk menentukan pemenang jika diperlukan.[4]
Semua waktu yang tercantum menggunakan Waktu Standar Arab (UTC+3).[22]
Setiap tim pemenang akan lolos ke Olimpiade Musim Panas 2024.
Pemenang akan lolos ke Olimpiade Musim Panas 2024. Sementara, tim yang kalah akan bertemu Guinea pada perebutan tempat AFC–CAF Olimpiade Musim Panas 2024.
Sebanyak 84 gol dicetak pada 32 pertandingan, dengan rata-rata 2,62 gol per pertandingan (per 4 Mei 2024).
Seorang pemain atau ofisial tim secara otomatis ditangguhkan untuk pertandingan selanjutnya karena pelanggaran berikut:[4]
Berikut pelanggaran yang berakibat penangguhan selama turnamen:
Untuk setiap tim yang tersingkir pada babak grup, kriteria berikut ini, sesuai urutan yang diberikan, diterapkan untuk menentukan peringkat umum:[21]
Sesuai dengan konvensi statistik dalam sepak bola, pertandingan yang ditentukan melalui perpanjangan waktu dihitung sebagai kemenangan dan kekalahan, sementara pertandingan yang ditentukan melalui adu penalti dihitung sebagai hasil imbang.
Sumberː AFC (H) Tuan rumah.
Tiga tim berikut lolos ke Olimpiade Musim Panas 2024 di Perancis.
Laga pembuka Grup A Piala Asia U-23, yang mempertemukan Qatar vs Indonesia, menghadapi banyak reaksi akibat keputusan kontroversial dari wasit Tajikistan, Nasrullo Kabirov. Tim nasional Indonesia U-23 menuduh Kabirov memihak kepada Qatar, di pertandingan tersebut Qatar menerima banyak keputusan yang menguntungkan, sementara Indonesia berulang kali diawasi oleh Kabirov yang berujung pada kartu merah Ivar Jenner dan Ramadhan Sananta.[23]
Qatar memimpin di babak pertama dengan Khalid Ali Sabah mencetak gol pada menit ke-45+1 melalui tendangan penalti yang diberikan oleh wasit atas pelanggaran yang dilakukan bek Indonesia Rizky Ridho terhadap pemain Qatar Mahdi Salem.[24] Awalnya wasit menghadiahkan tendangan bebas kepada Indonesia, namun setelah berkonsultasi dengan VAR, dia memutuskan mendukung Qatar, menyebabkan protes dari para pemain Indonesia.[24] Sabah berhasil mengkonversi penalti dan membobol gawang kiper Ernando.[24]
Ramadhan Sananta juga mendapat kartu merah langsung di babak pertambahan waktu babak kedua. Awalnya wasit sempat mengeluarkan kartu kuning, namun setelah VAR memeriksa, dia menggantinya menjadi kartu merah.[24]
Pelatih kepala tim nasional Indonesia U-23 Shin Tae-yong mengungkapkan kemarahannya atas keputusan wasit yang buruk:
Selamat untuk Qatar. Para pemain berusaha semaksimal mungkin untuk menampilkan performa yang baik, terutama mengingat kami ketinggalan jumlah dan tidak mudah menyerah. Namun, banyak keputusan wasit sepanjang pertandingan, jika dilihat, itu bukanlah pertandingan sepak bola, ini adalah acara komedi dan sangat dilebih-lebihkan. Saya tidak bisa mengatakan apa pun tentang pemain yang mendapat kartu merah, saya tidak bisa berkata-kata. Sepak bola tidak seharusnya dimainkan seperti ini. Pada kartu merah pertama kami, tidak ada kontak sama sekali. Mengapa mereka menggunakan VAR dalam situasi seperti ini?[24]
Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) juga telah mengirimkan surat protes kepada AFC karena keputusan kontroversial dari wasit Nasrullo Kabirov. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, membenarkan hal tersebut.[25]
Sivakorn Pu-udom, wasit asal Thailand yang memimpin pertandingan, disorot karena kontroversi di masa tambahan waktu babak kedua. Injury time seharusnya hanya bertahan 10 menit. Namun hingga menit ke-100 (90+10'), ia belum menghentikan pertandingan, meski memasuki menit ke-103 (90+13'), di mana Mohammad Naceur Al Mannai mencetak gol kedua untuk Qatar. Lalu pada proses gol tersebut, justru terjadi insiden pemain Qatar menarik pemain Yordania hingga terjatuh. VAR sempat turun tangan, namun Pu-Udom enggan melihat langsung melalui layar televisi di pinggir lapangan. Pu-udom kemudian memutuskan untuk segera melegalkan gol tersebut, yang berujung pada kekalahan Yordania, dan pada akhirnya kejadian tersebut mencatatkan penampilan terburuk Yordania di Piala Asia U-23.[26]
Pada pertandingan ini kamu akan tetap mendukung…
Jakarta (ANTARA) - Indonesia memiliki sejarah panjang dalam keikutsertaan di ajang Piala Asia U-20, yang sebelumnya dikenal dengan sebutan Kejuaraan AFC U-19. Ajang ini menjadi salah satu turnamen paling bergengsi di Asia bagi kelompok usia di bawah 20 tahun.
Timnas Indonesia, sebagai salah satu negara dengan tradisi sepak bola yang kuat di Asia Tenggara, telah beberapa kali berpartisipasi di turnamen ini, dengan sejumlah prestasi yang cukup dibilang membanggakan.Kiprah Indonesia di Piala Asia U-20
Indonesia pertama kali tampil di ajang Piala Asia U-20 pada tahun 1960.Sejak saat itu, tim Garuda Muda telah beberapa kali tampil, meski tidak selalu berhasil melangkah ke babak-babak akhir dan hanya mampu menduduki peringkat keempat pada era itu. Namun, semangat dan perkembangan generasi muda Indonesia selalu menjadi sorotan di setiap turnamen.Salah satu periode paling gemilang dalam sejarah Indonesia di turnamen ini terjadi pada 1961. Saat itu, Indonesia berhasil mencapai partai final dan bertemu dengan Myanmar.
Selain itu, Indonesia juga tercatat pernah menjadi runner-up pada edisi 1967/1968 dan 1970. Timnas Indonesia hampir menjadi juara pada era tersebut, namun kalah di partai final. Pada 1967, Timnas kalah 0-3 dari Israel di Thailand, lokasi yang sama saat menjadi juara pada 1961.Kemudian, pada 1970, Timnas Indonesia kalah 0-3 dari Myanmar pada partai final di Filipina, meskipun pernah menjadi juara bersama Myanmar pada 1961. Kendati demikian, prestasi lain dicapai pada 1962 ketika Indonesia menang 3-0 atas Malaysia untuk meraih posisi ketiga.
Lebih lanjut, harapan Timnas Indonesia bersinar di Piala AFC U-20 muncul pada edisi 2018 saat menjadi tuan rumah. Di Grup A, Indonesia tergabung dengan Qatar, Uni Emirat Arab, dan Chinese Taipei. Tim asuhan Indra Sjafri lolos sebagai runner-up setelah mengalahkan UEA dan Chinese Taipei, namun kalah dari Qatar.
Pada perempat final, Timnas Indonesia menghadapi juara bertahan Jepang dalam laga yang cukup sulit. Tim asuhan Indra Sjafri saat itu akhirnya harus mengakui keunggulan Jepang dengan kekalahan 0-2, dan mengakhiri harapan untuk melaju ke fase selanjutnya.
Kiprah Timnas Indonesia U-20 di Piala Asia menunjukkan bahwa sepak bola muda Indonesia memiliki potensi yang besar. Meski belum berhasil mengulang untuk meraih gelar juara, berbagai prestasi yang telah dicapai menjadi modal penting untuk terus berkembang.
Dengan fokus pada pembinaan usia dini dan peningkatan kualitas kompetisi domestik, bukan tidak mungkin Indonesia akan kembali menorehkan prestasi gemilang di Piala Asia U-20 AFC 2025 mendatang.
Daftar prestasi Timnas Indonesia di Piala Asia U-20
Berikut merupakan daftar prestasi Timnas Indonesia di Piala Asia U-20:
Pewarta: M. Hilal Eka Saputra HarahapEditor: Gilang Galiartha Copyright © ANTARA 2024