Perut Hamil Besar Sebelah Mana

Perut Hamil Besar Sebelah Mana

Hal-hal yang memengaruhi perut ibu hamil yang membesar

Selain pertanyaan kapan perut ibu hamil membesar, perbedaan bentuk dan ukuran perut ibu hamil juga kerap menimbulkan keresahan.

Lagi-lagi, Anda tidak perlu mencemaskannya. Beberapa ibu hamil mungkin memiliki perut yang lebih kecil dari yang lain, begitu pula sebaliknya.

Selain itu, ada pula ibu hamil yang perutnya lebih bisa dikatakan melebar dibandingkan membesar. Berikut ini adalah beberapa faktor yang berperan di dalamnya.

Semakin sering Anda hamil, semakin besar pula perubahan yang bisa terlihat pada perut Anda.

Pasalnya, otot rahim yang sudah meregang pada kehamilan pertama akan lebih mudah meregang pada kehamilan selanjutnya.

Oleh karena itu, perubahan perut pada kehamilan kedua dan seterusnya biasanya terlihat lebih cepat, mungkin kurang dari usia kehamilan ke-12 minggu.

Setelah itu, perut akan semakin membesar sesuai perkembangan janin. Pusar Anda biasanya akan terlihat menonjol ketika kehamilan memasuki 20 minggu.

Perbedaan perubahan ukuran perut saat hamil juga bisa disebabkan oleh faktor usia Anda.

Umumnya, ibu hamil yang lebih tua menunjukkan perkembangan perut yang lebih cepat dibandingkan ibu hamil yang usianya lebih muda.

Kondisi tersebut terjadi karena otot perut ibu hamil yang cenderung lebih kuat saat masih muda.

Semakin kencang otot perut Anda, semakin kuat pula kemampuannya untuk menahan tubuh janin yang kian membesar. Alhasil, perubahan perut saat hamil tidak akan cepat terlihat.

Gen atau keturunan juga dinilai sebagai alasan mengapa setiap ibu hamil bisa memiliki ukuran perut yang berbeda.

Jadi, jika perut Anda cepat membesar saat hamil, ibu Anda mungkin merasakan pengalaman yang sama saat mengandung Anda dahulu.

Meski begitu, hubungan antara faktor genetik dan perubahan perut saat hamil belum diketahui secara pasti.

Bisa jadi Anda dan ibu Anda memiliki pengalaman yang berbeda saat hamil. Maka dari itu, tidak perlu khawatir jika perut Anda tampak lebih kecil.

Laman University of Rochester Medical Center menyebutkan bahwa seberapa besar peningkatan berat badan ibu hamil bisa menjadi faktor kapan perut mereka membesar.

Pasalnya, peningkatan berat badan selama kehamilan juga bisa berpengaruh pada ukuran janin. Jika kenaikan berat badan Anda cukup drastis, janin Anda mungkin memiliki bobot yang besar.

Walau begitu, perut ibu hamil yang besar tidak selalu disebabkan oleh pertumbuhan janin. Untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya terjadi di dalam perut Anda, periksakan diri Anda ke dokter.

Mengutip buku Gestational Age Assessment oleh Naidu dan Fredlund, retroverted uterus bisa menjadi alasan mengapa perut ibu hamil membesar dalam waktu yang beragam.

Retroverted uterus adalah kondisi ketika posisi rahim sedikit miring sehingga fundus (bagian atasnya) cenderung mengarah ke rektum alih-alih perut.

Kondisi ini umumnya tidak mengganggu perkembangan janin. Hanya saja, perubahan ukuran perut mungkin terlihat lebih lambat.

Berat Badan Sebelum Hamil

Seperti telah disampaikan, bila sebelum hamil Mama memiliki berat badan yang rendah, biasanya pembesaran perutnya akan terlihat lebih cepat. Perut yang cenderung lebih kecil bisa membuat sedikit perubahan terlihat lebih jelas.

Jumlah bayi yang dikandung dapat memengaruhi besarnya perut bumil. Jika Mama mengandung bayi kembar, maka perut akan terlihat lebih cepat membesar daripada hanya mengandung satu janin saja.

Artikel lainnya: Sering Sakit Perut Saat Hamil, Berbahayakah?

Hamil anak lebih dari satu

Berat janin rendah, namun ukuran perut besar bisa juga disebabkan hamil lebih dari satu anak, misalnya anak kembar. Dalam kondisi ini, berat janin kurang namun rahim ibu lebih besar dari ukurannya.

Ibu yang kekurangan gizi dan bertubuh kurus akan lebih mudah terlihat rahimnya, sehingga ukuran perut terlihat besar. Sementara itu, ibu dengan gangguan metabolisme seperti malnutrisi atau obesitas, rahim akan sulit terlihat.

Ibu dengan postur pendek biasanya hamil dengan ukuran perut tampak besar. Sedangkan, ibu dengan postur tinggi, ukuran perut tidak terlihat besar.

"Bentuk dan ukuran perut yang sesuai postur ini dikatakan kondisi normal. Jika tidak normal, umumnya karena kesalahan perhitungan usia kehamilan atau janin tidak berkembang," imbuh dokter yang praktik di RS Cipto Mangunkusomo tersebut.

Ukuran dan berat janin tidak dipengaruhi usia ibu. Meski begitu, hamil di usia lebih dari 35 tahun bisa meningkatkan risiko cacat janin.

Salah satu gejala cacat janin adalah air ketuban lebih banyak, bayi dalam kandungan tumbuh kecil, atau kelainan bawaan. Jika air ketuban banyak, perut ibu akan tampak besar. Sementara jika pertumbuhan terhambat, ukuran rahim sedikit lebih kecil.

Massa yang ditemukan di organ tubuh bisa memengaruhi bentuk ukuran perut ibu hamil. Massa ini seperti tumor di rahim, ginjal, hati, usus, dan saluran pencernaan lain. Massa akan menekan rahim sehingga ukuran perut ibu bisa berubah.

Ukuran perut ibu juga dipengaruhi posisi bayi dalam kandungan. Ukuran rahim akan berbeda pada bayi yang berada di posisi lintang (kepala ada di kanan dan kiri ibu) dan posisi kepala menuju ke bawah. Ukuran yang lebih akurat adalah saat posisi kepala bayi di bawah dan bokong berada di atas.

Tips bagi ibu hamil yang khawatir tentang ukuran dan berat janin

1. Pastikan usia kehamilan sesuai atau tidak. Jika terlambat haid, segera cek kehamilan dengan test pack. Kemudian, periksa kandungan saat trimester 1 ke dokter spesialis, terutama saat usia kehamilan hampir menuju 3 bulan.

2. Konsumsi makanan bergizi

3. Perhatikan berat badan sebelum hamil. Apakah ibu termasuk kurus, normal, atau berat badan berlebih? Pertambahan berat badan ibu yang kurus selama hamil adalah lebih dari 12 kg, berat badan normal 8 sampai 12 kg, dan berat badan berlebih maksimal 8 kg.

4. Cek ke dokter untuk menentukan apakah ada kelainan atau tidak pada kehamilan. Penting untuk mengkomunikasikan ke dokter tentang kondisi ibu, terutama usia kehamilan.

Pertambahan berat janin

Pertambahan berat janin tiap trimester berbeda. Trimester satu untuk pembentukan organ, trimester dua untuk tumbuh kembang, sementara trimester tiga untuk kebutuhan peningkatan berat bayi. Berikut pertambahan berat janin sesuai usia kehamilan:

- Di bawah 20 minggu: penambahan di bawah 500 gram- 20 sampai 27 minggu: bervariasi antara 500 sampai 1000 gram- Di atas 27 minggu: penambahan berat janin 200 gram per minggu.- 32 minggu: mencapai 2.000 gram atau 2 kg.- Di atas 36 minggu: di atas 2.500 gram atau 2,5 kg.

Semoga informasi di atas membantu ya, Bunda.

Foto: HaiBunda/ Mia Kurnia Sari

Simak juga ciri hamil dilihat dari perubahan kulit, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

Ukuran perut tampak kecil meskipun usia kehamilan sudah cukup tua sering kali terjadi pada ibu hamil. Hal ini bisa dipengaruhi oleh berbagai hal, misalnya berat badan ibu hamil atau posisi janin. Nah, merasa ukuran perut beda dari ibu hamil yang lain? Bumil bisa kok cari tahu alasannya dalam artikel ini.

Perut wanita yang baru pertama kali hamil biasanya baru mulai terlihat menonjol pada usia kehamilan 12–16 minggu. Setelah itu, ukuran lingkar perut akan bertambah sekitar 1 cm per minggu. Meski begitu, ini tidak bisa dijadikan acuan karena ukuran dan bentuk perut tiap ibu hamil dapat berbeda-beda.

Ketersediaan cairan ketuban

Kelebihan cairan ketuban (polihidramnion) bisa membuat perut ibu hamil terlihat lebih besar. Sebaliknya, kekurangan cairan ketuban (oligohidramnion) bisa membuat perut ibu hamil terlihat lebih kecil.

Polihidramnion dan oligohidramnion sering kali membaik dengan sendirinya sehingga tidak membutuhkan penanganan.

Namun, ada pula ibu hamil yang membutuhkan perawatan dari dokter. Dokter bisa menunjukkan kondisi cairan ketuban Anda melalui pemeriksaan USG.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa perbedaan waktu perut yang membesar saat hamil merupakan hal yang wajar.

Meski begitu, jika Anda masih memiliki kekhawatiran terkait ukuran perut saat hamil, jangan ragu untuk menanyakannya ke dokter kandungan.

Secara umum, perut ibu hamil akan mulai membesar saat usia kehamilannya memasuki 12–16 minggu. Namun, tak perlu khawatir jika Anda lebih cepat atau lambat merasakannya. Pasalnya, kondisi ini bisa dipengaruhi berbagai faktor, seperti kali kehamilan, usia ibu hamil, hingga letak rahim.

[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]

Bentuk perut Bunda di tiap trimester

Setiap orang memiliki perkembangan yang sedikit berbeda, dan perut Bunda kemungkinan tidak akan terlihat persis sama dengan ibu hamil lainnya, meskipun memiliki tanggal kelahiran yang sama.

Perubahan payudara

Bila perut Anda besar dan tidak disertai kondisi payudara membesar dan sensitif, itu ciri-ciri perut buncit bukan perut hamil.

Pasalnya saat hamil, kadar hormon wanita langsung mengalami perubahan setelah terjadi pembuahan dalam rahimnya.

Hal ini dapat menyebabkan payudara Anda menjadi besar dan sensitif. Selain bentuk payudara, puting Anda juga mengalami perubahan.

Puting payudara menjadi lebih besar dan area sekitar puting (areola) menjadi lebih gelap.

Payudara dan puting yang makin membesar ini dipersiapkan oleh tubuh Anda untuk memproduksi ASI dan menyusui ketika bayi Anda sudah lahir.

Nyeri payudara juga sering menjadi tanda menstruasi atau PMS. Namun, nyeri payudara tidak disertai dengan perubahan pada areola, hanya payudara yang lebih sensitif.

Ukuran perut selama trimester pertama kehamilan:

Awal trimester pertama (sekitar 3 minggu):

Akhiri trimester pertama (minggu ke-13):

Terlambat menstruasi

Bila Anda mengalami perut buncit tanpa disertai terlambat menstruasi, itu bukan menjadi ciri-ciri hamil.

Pasalnya, terlambat menstruasi adalah salah satu tanda bahwa wanita sudah mengalami pembuahan.

Mengutip dari Cleveland Clinic, saat pembuahan terjadi, tubuh wanita menghasilkan hormon yang menghentikan ovulasi dan pelepasan lapisan rahim.

Tandanya, siklus menstruasi sudah berhenti dan Anda tidak akan mengalami haid sampai bayi lahir.

Akan tetapi, terlambat menstruasi juga tidak selalu sebagai tanda hamil.

Beberapa faktor yang membuat terlambat menstruasi yaitu stres, olahraga berlebihan, diet, atau ketidakseimbangan hormon.

Kondisi luar perut

Berdasarkan kondisi perut, berikut perbedaan antara perut yang buncit dan sedang hamil.

Perut buncit terjadi karena penumpukan lemak yang bergelambir, empuk, dan bisa dicubit.

Mengutip dari Mayo Clinic, perut besar dan bergelambir disebabkan oleh tubuh yang kurang olahraga sehingga terjadi penumpukan lemak di perut.

Jika saat duduk atau berdiri perut terasa empuk dan bergelambir, itu tanda perut buncit.

Bila perut Anda besar karena hamil, kondisinya kencang, keras, dan sulit dicubit. Selain itu, Anda bisa melihat perbedaan perut buncit dan hamil saat berdiri dan duduk.

Bila saat duduk dan berdiri perut terasa keras dan kencang, tandanya Anda sedang hamil.

Frekuensi Kehamilan

Perut Mama akan terlihat lebih cepat membesar apabila pernah mengandung sebelumnya. Dibandingkan dengan saat mengandung anak pertama, perut akan cenderung lebih cepat membesar ketika Mama mengandung anak kedua, ketiga, dan seterusnya.

Faktor di dalam organ tubuh bisa memengaruhi seberapa cepat perut membesar ketika hamil. Salah satu faktor yang dimaksud, yaitu posisi rahim.

Posisi rahim yang menghadap belakang (rahim terbalik) dapat menyebabkan perut terlihat rata lebih lama. Namun, jangan khawatir, kondisi ini bukanlah masalah serius bagi ibu hamil.

Usia saat sedang hamil juga memengaruhi kondisi perut. Jika Mama hamil di usia yang lebih tua, maka perut cenderung terlihat lebih besar daripada hamil di usia muda. Karena pada usia muda massa otot lebih banyak dibanding usia tua. Di usia tua, tubuh cenderung lebih banyak lemak sehingga perut lebih cepat tampak membesar.

Artikel lainnya: Ternyata, Ini Manfaat Suami Mengelus Perut Ibu Hamil!

Nah, jika pembesaran perut baru terlihat pada tengah kehamilan, apa yang sering kali dirasakan saat awal hamil?

Berdasarkan survei American Pregnancy Association, hampir sepertiga bumil melaporkan gejala awal kehamilan berupa terlambat haid. Oleh karena itu, penting untuk mencatat jadwal haid secara rutin. Pencatatan tanggal haid terakhir juga bisa membantu menentukan usia kehamilan.

Lebih lanjut, 25 persen responden melaporkan mual sebagai tanda awal kehamilan. Adapun 17 persen peserta mengaku mengalami perubahan payudara, seperti terlihat lebih membesar, nyeri jika disentuh, area puting bertambah gelap dan lebih tegak.

Keluhan lain, seperti merasa lelah terus-menerus, sering berkemih, sembelit, dan bertambahnya keputihan juga bisa muncul. Ibu hamil dapat pula merasakan perubahan pola makan. Misalnya ingin mengonsumsi makanan tertentu, menjadi tidak suka dengan makanan favorit, serta lebih sensitif terhadap rasa dan bau.

Sederet gejala awal kehamilan tersebut umumnya disebabkan oleh perubahan hormon. Sayangnya, gejala awal kehamilan ini tidak spesifik menunjukkan Mama pasti hamil. Gejala ini juga bisa dialami wanita yang tidak hamil.

Untuk memastikan hamil atau tidak, lakukan pemeriksaan menggunakan testpack, terutama jika sudah terlambat haid. Hal ini bisa dikonfirmasi lebih lanjut dengan melakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG).

Artikel lainnya: Penyebab Ibu Hamil Merasakan Sakit Perut Bagian Atas

Jika memang positif hamil, #JagaSehatmu secara disiplin dan rutin kontrol kehamilan, ya! Harap bersabar karena perut Mama mungkin baru mulai membesar saat trimester 2. Ingat, sejumlah faktor bisa memengaruhi kapan perut mulai membesar saat hamil. Tapi tenang saja, umumnya pada trimester 3 perut Mama membuncit dan kehamilan tampak lebih jelas.

Konsultasikan lewat layanan Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter apabila Mama punya pertanyaan lebih lanjut seputar kehamilan. Gunakan Kalender Kehamilan untuk bersiap-siap menyambut kelahiran si kecil!

Kapan perut mulai membesar saat hamil tidak hanya dipengaruhi oleh riwayat kehamilan sebelumnya maupun bentuk dan berat badan bumil. Sejumlah faktor lain bisa memengaruhi pembesaran perut bumil, di antaranya: