Apa Efek Samping Dari Obat Voltaren
Cara Menggunakan Voltaren dengan Benar
Voltaren tersedia dalam bentuk tablet dan suntik. Voltaren suntik diberikan melalui suntikan ke dalam pembuluh darah (intravena/IV) atau otot (intramuskular/IM) oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter .
Jika Anda diresepkan Voltaren dalam bentuk obat minum, perhatikan cara penggunaan yang benar berikut ini:
Voltaren adalah obat untuk mengatasi nyeri dan peradangan. Obat ini termasuk obat keras, sehingga membutuhkan resep dokter untuk menggunakannya. Ketahui lebih dalam mengenai dosis dan efek samping obat Voltaren melalui penjelasan berikut.
Golongan obat: Obat antiinflamasi non steroid
Kandungan obat: Natrium Diklofenak
Interaksi Obat Voltaren
Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.
Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter. Jenis obat yang dapat berinteraksi dengan Voltaren adalah:
Hal-hal yang harus diperhatikan pasien selama menggunakan Voltaren adalah sebagai berikut :
Efek samping obat Voltaren
Sama seperti obat lain, efek samping bisa terjadi jika obat ini tidak digunakan sesuai petunjuk. Efek samping ringan yang mungkin terjadi setelah menggunakan Voltaren adalah sebagai berikut.
Jika Anda merasakan efek tersebut dan makin memburuk, segera periksakan ke dokter. Obat ini juga bisa menyebabkan efek samping yang lebih serius, seperti di bawah ini.
Tidak semua orang mengalami efek samping saat menggunakan obat ini. Mungkin juga ada beberapa efek samping yang belum disebutkan di atas.
Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikan pada dokter atau apoteker Anda.
Interaksi obat Voltaren dengan obat lain
Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat Anda atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Tidak semua kemungkinan interaksi obat tercantum di sini.
Simpan daftar semua produk yang Anda gunakan (termasuk obat-obatan resep/nonresep dan produk herbal). Jangan memulai, memberhentikan, atau mengganti dosis obat apa pun tanpa persetujuan dokter.
Beberapa obat lain dapat berinteraksi dengan Voltaren, di antaranya sebagai berikut.
Voltaren yang diminum dengan obat lain bisa meningkatkan risiko perdarahan. Berikut beberapa obat yang dimaksud.
Periksa semua label obat yang Anda gunakan dengan cermat karena banyak obat mengandung penghilang rasa sakit, seperti aspirin, ibuprofen, ketorolac, dan celecoxib.
Obat-obatan tersebut dapat meningkatkan risiko efek samping bila dikonsumsi bersamaan dengan Voltaren.
Namun, jika dokter telah mengarahkan untuk mengambil obat-obatan tersebut, sebaiknya ikuti instruksi dokter Anda.
[embed-health-tool-bmi]
Voltaren adalah obat yang digunakan sebagai pereda nyeri, mengurangi gangguan inflamasi (radang), dismenore, nyeri ringan sampai sedang pasca operasi khususnya ketika pasien juga mengalami peradangan. Voltaren juga digunakan sebagai pereda nyeri pada penderita arthritis, rheumatoid arthritis, osteoarthritis, sakit gigi, migrain akut, asam urat dan nyeri karena batu ginjal dan batu empedu.
Voltaren mengandung zat aktif Diclofenac, obat yang termasuk golongan nonsteroidal anti-inflammatory drug (NSAID). Cara kerja Diclofenac adalah menghambat kerja enzim siklooksigenase (COX)1 dan siklooksigenase COX 2. Enzim ini berfungsi untuk membantu pembentukan prostaglandin saat terjadinya luka dan menyebabkan rasa sakit dan peradangan.
Dengan menghalangi kerja enzim COX, prostaglandin lebih sedikit diproduksi, yang berarti rasa sakit dan peradangan akan mereda. Karena tidak selektif maka efek samping peningkatan asam lambung atau iritasi lambung mungkin terjadi paska pemakaian obat ini.
Harus dengan resep dokter
Voltaren dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut :
Tiap kemasan Voltaren mengandung zat aktif sebagai berikut :
Beberapa kegunaan dan manfaat Voltaren adalah untuk membantu mengurangi nyeri akibat:
Sediaan dan dosis obat Voltaren
Voltaren tersedia dalam bentuk tablet, gel, suppositoria, dan cairan injeksi dengan rincian kekuatan sebagai berikut.
Dosis dan frekuensi penggunaan Voltaren harus disesuaikan dengan kondisi dan respons terhadap pengobatan agar sesuai kebutuhan.
Berikut anjuran dosis yang bisa Anda ikuti.
Oleskan gel pada kulit dengan dosis 2 – 4 gram atau seujung jari sebanyak 3 – 4 kali sehari atau daerah seluas 400 – 800 cm². Jumlah gel yang diperlukan tergantung pada luas tempat yang nyeri.
Peringatan dan perhatian sebelum mengonsumsi Voltaren
Sebelum menggunakan Voltaren dalam berbagai varian, beri tahu dokter atau apoteker bila Anda memiliki kondisi medis seperti di bawah ini.
Masalah ginjal terkadang bisa terjadi karena penggunaan diklofenak. Hal ini lebih mungkin terjadi jika Anda mengalami dehidrasi, gagal jantung, atau penyakit ginjal.
Minum banyak cairan untuk mencegah dehidrasi terjadi. Segera periksakan diri Anda ke dokter jika ada perubahan dalam buang air kecil.
Obat ini bisa menyebabkan pusing dan kantuk. Jangan mengemudi, mengoperasikan mesin, atau melakukan aktivitas yang memerlukan kewaspadaan tinggi setelah minum obat ini.
Obat ini juga bisa membuat Anda lebih peka terhadap sinar matahari. Untuk itu, batasi waktu Anda di bawah sinar matahari setelah minum atau mengoleskan obat Voltaren.
Beri tahu dokter jika Anda mengalami kulit terbakar. Lansia mungkin lebih peka terhadap efek samping obat ini, terutama perdarahan lambung atau usus, masalah ginjal, dan masalah jantung yang memburuk.
Efek Samping dan Bahaya Voltaren
Berikut ini adalah beberapa efek samping yang bisa muncul setelah menggunakan Voltaren:
Periksakan diri Anda ke dokter jika efek samping tersebut tidak kunjung reda atau justru bertambah berat. Segera temui dokter atau ke IGD jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius, seperti:
Voltaren merupakan sediaan tablet, suppositoria, dan gel yang mengandung Natrium Diklofenak, obat ini diproduksi oleh Novartis Indonesia. Perbedaan Sediaan salah satunya berfungsi untuk memudahkan pasien yang sulit menelan dan menutupi rasa yang tidak enak pada obat. Voltadex diindikasikan untuk meredakan peradangan degeneratif berupa rematik, ankylosing spondylitis (radang sendi pada punggung), osteoarthrosis. Voltaren juga digunakan untuk perawatan atau pencegahan nyeri pasca operasi. Voltaren termasuk dalam gololngan Obat Antiinflamasi Non-Steroid (OAINS). Voltaren bekerja menghambat produksi prostaglandin, yaitu senyawa yang dilepas tubuh dan menyebabkan rasa sakit serta inflamasi. Dengan menghalangi prostaglandin, obat ini akan mengurangi rasa sakit dan inflamasi.
Voltaren digunakan untuk mengatasi inflamasi (peradangan) degeneratif berupa rematik (peradangan kronis pada sendi yang menyebabkan rasa sakit, bengkak dan kaku pada persendian), osteoarthrosis (kondisi di mana sendi terasa nyeri akibat inflamasi ringan yang timbul karena gesekan ujung-ujung tulang penyusun sendi) dan spondylarthritis (rematik yang mempengaruhi tulang belakang, persendian, dan enthesis), sindrom pada tulang belakang, gout akut (asam urat). Voltaren juga digunakan untuk perawatan atau pencegahan nyeri pasca operasi.
Golongan obat keras. Harus dengan Resep Dokter.
Kontraindikasi Hindari penggunaan Voltaren pada pasien yang memiliki indikasi:
Interaksi Obat Berikut adalah beberapa Interaksi obat yang umumnya terjadi saat penggunaan Voltaren:
Kategori KehamilanBadan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Voltaren ke dalam Kategori C:Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.
Voltaren merupakan sediaan tablet, suppositoria, dan gel yang mengandung Natrium Diklofenak, obat ini diproduksi oleh Novartis Indonesia. Perbedaan Sediaan salah satunya berfungsi untuk memudahkan pasien yang sulit menelan dan menutupi rasa yang tidak enak pada obat. Voltadex diindikasikan untuk meredakan peradangan degeneratif berupa rematik, ankylosing spondylitis (radang sendi pada punggung), osteoarthrosis. Voltaren juga digunakan untuk perawatan atau pencegahan nyeri pasca operasi. Voltaren termasuk dalam gololngan Obat Antiinflamasi Non-Steroid (OAINS). Voltaren bekerja menghambat produksi prostaglandin, yaitu senyawa yang dilepas tubuh dan menyebabkan rasa sakit serta inflamasi. Dengan menghalangi prostaglandin, obat ini akan mengurangi rasa sakit dan inflamasi.
Voltaren digunakan untuk mengatasi inflamasi (peradangan) degeneratif berupa rematik (peradangan kronis pada sendi yang menyebabkan rasa sakit, bengkak dan kaku pada persendian), osteoarthrosis (kondisi di mana sendi terasa nyeri akibat inflamasi ringan yang timbul karena gesekan ujung-ujung tulang penyusun sendi) dan spondylarthritis (rematik yang mempengaruhi tulang belakang, persendian, dan enthesis), sindrom pada tulang belakang, gout akut (asam urat). Voltaren juga digunakan untuk perawatan atau pencegahan nyeri pasca operasi.
Golongan obat keras. Harus dengan Resep Dokter.
Kontraindikasi Hindari penggunaan Voltaren pada pasien yang memiliki indikasi:
Interaksi Obat Berikut adalah beberapa Interaksi obat yang umumnya terjadi saat penggunaan Voltaren:
Kategori KehamilanBadan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Voltaren ke dalam Kategori C:Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.
Voltaren merupakan sediaan tablet, suppositoria, dan gel yang mengandung Natrium Diklofenak, obat ini diproduksi oleh Novartis Indonesia. Perbedaan Sediaan salah satunya berfungsi untuk memudahkan pasien yang sulit menelan dan menutupi rasa yang tidak enak pada obat. Voltadex diindikasikan untuk meredakan peradangan degeneratif berupa rematik, ankylosing spondylitis (radang sendi pada punggung), osteoarthrosis. Voltaren juga digunakan untuk perawatan atau pencegahan nyeri pasca operasi. Voltaren termasuk dalam gololngan Obat Antiinflamasi Non-Steroid (OAINS). Voltaren bekerja menghambat produksi prostaglandin, yaitu senyawa yang dilepas tubuh dan menyebabkan rasa sakit serta inflamasi. Dengan menghalangi prostaglandin, obat ini akan mengurangi rasa sakit dan inflamasi.
Voltaren digunakan untuk mengatasi inflamasi (peradangan) degeneratif berupa rematik (peradangan kronis pada sendi yang menyebabkan rasa sakit, bengkak dan kaku pada persendian), osteoarthrosis (kondisi di mana sendi terasa nyeri akibat inflamasi ringan yang timbul karena gesekan ujung-ujung tulang penyusun sendi) dan spondylarthritis (rematik yang mempengaruhi tulang belakang, persendian, dan enthesis), sindrom pada tulang belakang, gout akut (asam urat). Voltaren juga digunakan untuk perawatan atau pencegahan nyeri pasca operasi.
Golongan obat keras. Harus dengan Resep Dokter.
Kontraindikasi Hindari penggunaan Voltaren pada pasien yang memiliki indikasi:
Interaksi Obat Berikut adalah beberapa Interaksi obat yang umumnya terjadi saat penggunaan Voltaren:
Kategori KehamilanBadan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Voltaren ke dalam Kategori C:Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.
Voltaren merupakan sediaan tablet, suppositoria, dan gel yang mengandung Natrium Diklofenak, obat ini diproduksi oleh Novartis Indonesia. Perbedaan Sediaan salah satunya berfungsi untuk memudahkan pasien yang sulit menelan dan menutupi rasa yang tidak enak pada obat. Voltadex diindikasikan untuk meredakan peradangan degeneratif berupa rematik, ankylosing spondylitis (radang sendi pada punggung), osteoarthrosis. Voltaren juga digunakan untuk perawatan atau pencegahan nyeri pasca operasi. Voltaren termasuk dalam gololngan Obat Antiinflamasi Non-Steroid (OAINS). Voltaren bekerja menghambat produksi prostaglandin, yaitu senyawa yang dilepas tubuh dan menyebabkan rasa sakit serta inflamasi. Dengan menghalangi prostaglandin, obat ini akan mengurangi rasa sakit dan inflamasi.
Voltaren digunakan untuk mengatasi inflamasi (peradangan) degeneratif berupa rematik (peradangan kronis pada sendi yang menyebabkan rasa sakit, bengkak dan kaku pada persendian), osteoarthrosis (kondisi di mana sendi terasa nyeri akibat inflamasi ringan yang timbul karena gesekan ujung-ujung tulang penyusun sendi) dan spondylarthritis (rematik yang mempengaruhi tulang belakang, persendian, dan enthesis), sindrom pada tulang belakang, gout akut (asam urat). Voltaren juga digunakan untuk perawatan atau pencegahan nyeri pasca operasi.
Golongan obat keras. Harus dengan Resep Dokter.
Kontraindikasi Hindari penggunaan Voltaren pada pasien yang memiliki indikasi:
Interaksi Obat Berikut adalah beberapa Interaksi obat yang umumnya terjadi saat penggunaan Voltaren:
Kategori KehamilanBadan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Voltaren ke dalam Kategori C:Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.
Voltaren merupakan sediaan tablet, suppositoria, dan gel yang mengandung Natrium Diklofenak, obat ini diproduksi oleh Novartis Indonesia. Perbedaan Sediaan salah satunya berfungsi untuk memudahkan pasien yang sulit menelan dan menutupi rasa yang tidak enak pada obat. Voltadex diindikasikan untuk meredakan peradangan degeneratif berupa rematik, ankylosing spondylitis (radang sendi pada punggung), osteoarthrosis. Voltaren juga digunakan untuk perawatan atau pencegahan nyeri pasca operasi. Voltaren termasuk dalam gololngan Obat Antiinflamasi Non-Steroid (OAINS). Voltaren bekerja menghambat produksi prostaglandin, yaitu senyawa yang dilepas tubuh dan menyebabkan rasa sakit serta inflamasi. Dengan menghalangi prostaglandin, obat ini akan mengurangi rasa sakit dan inflamasi.
Voltaren digunakan untuk mengatasi inflamasi (peradangan) degeneratif berupa rematik (peradangan kronis pada sendi yang menyebabkan rasa sakit, bengkak dan kaku pada persendian), osteoarthrosis (kondisi di mana sendi terasa nyeri akibat inflamasi ringan yang timbul karena gesekan ujung-ujung tulang penyusun sendi) dan spondylarthritis (rematik yang mempengaruhi tulang belakang, persendian, dan enthesis), sindrom pada tulang belakang, gout akut (asam urat). Voltaren juga digunakan untuk perawatan atau pencegahan nyeri pasca operasi.
Golongan obat keras. Harus dengan Resep Dokter.
Kontraindikasi Hindari penggunaan Voltaren pada pasien yang memiliki indikasi:
Interaksi Obat Berikut adalah beberapa Interaksi obat yang umumnya terjadi saat penggunaan Voltaren:
Kategori KehamilanBadan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Voltaren ke dalam Kategori C:Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.
Voltaren merupakan sediaan tablet, suppositoria, dan gel yang mengandung Natrium Diklofenak, obat ini diproduksi oleh Novartis Indonesia. Perbedaan Sediaan salah satunya berfungsi untuk memudahkan pasien yang sulit menelan dan menutupi rasa yang tidak enak pada obat. Voltadex diindikasikan untuk meredakan peradangan degeneratif berupa rematik, ankylosing spondylitis (radang sendi pada punggung), osteoarthrosis. Voltaren juga digunakan untuk perawatan atau pencegahan nyeri pasca operasi. Voltaren termasuk dalam gololngan Obat Antiinflamasi Non-Steroid (OAINS). Voltaren bekerja menghambat produksi prostaglandin, yaitu senyawa yang dilepas tubuh dan menyebabkan rasa sakit serta inflamasi. Dengan menghalangi prostaglandin, obat ini akan mengurangi rasa sakit dan inflamasi.
Voltaren digunakan untuk mengatasi inflamasi (peradangan) degeneratif berupa rematik (peradangan kronis pada sendi yang menyebabkan rasa sakit, bengkak dan kaku pada persendian), osteoarthrosis (kondisi di mana sendi terasa nyeri akibat inflamasi ringan yang timbul karena gesekan ujung-ujung tulang penyusun sendi) dan spondylarthritis (rematik yang mempengaruhi tulang belakang, persendian, dan enthesis), sindrom pada tulang belakang, gout akut (asam urat). Voltaren juga digunakan untuk perawatan atau pencegahan nyeri pasca operasi.
Golongan obat keras. Harus dengan Resep Dokter.
Kontraindikasi Hindari penggunaan Voltaren pada pasien yang memiliki indikasi:
Interaksi Obat Berikut adalah beberapa Interaksi obat yang umumnya terjadi saat penggunaan Voltaren:
Kategori KehamilanBadan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Voltaren ke dalam Kategori C:Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.
Voltaren merupakan sediaan tablet, suppositoria, dan gel yang mengandung Natrium Diklofenak, obat ini diproduksi oleh Novartis Indonesia. Perbedaan Sediaan salah satunya berfungsi untuk memudahkan pasien yang sulit menelan dan menutupi rasa yang tidak enak pada obat. Voltadex diindikasikan untuk meredakan peradangan degeneratif berupa rematik, ankylosing spondylitis (radang sendi pada punggung), osteoarthrosis. Voltaren juga digunakan untuk perawatan atau pencegahan nyeri pasca operasi. Voltaren termasuk dalam gololngan Obat Antiinflamasi Non-Steroid (OAINS). Voltaren bekerja menghambat produksi prostaglandin, yaitu senyawa yang dilepas tubuh dan menyebabkan rasa sakit serta inflamasi. Dengan menghalangi prostaglandin, obat ini akan mengurangi rasa sakit dan inflamasi.
Voltaren digunakan untuk mengatasi inflamasi (peradangan) degeneratif berupa rematik (peradangan kronis pada sendi yang menyebabkan rasa sakit, bengkak dan kaku pada persendian), osteoarthrosis (kondisi di mana sendi terasa nyeri akibat inflamasi ringan yang timbul karena gesekan ujung-ujung tulang penyusun sendi) dan spondylarthritis (rematik yang mempengaruhi tulang belakang, persendian, dan enthesis), sindrom pada tulang belakang, gout akut (asam urat). Voltaren juga digunakan untuk perawatan atau pencegahan nyeri pasca operasi.
Golongan obat keras. Harus dengan Resep Dokter.
Kontraindikasi Hindari penggunaan Voltaren pada pasien yang memiliki indikasi:
Interaksi Obat Berikut adalah beberapa Interaksi obat yang umumnya terjadi saat penggunaan Voltaren:
Kategori KehamilanBadan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Voltaren ke dalam Kategori C:Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.
Dosis dan Aturan Pakai Voltaren
Berikut ini adalah dosis umum penggunaan Voltaren peradangan pada orang dewasa berdasarkan varian obat yang digunakan:
Kondisi: Nyeri dan peradangan
Kondisi: Nyeri dan peradangan
Kondisi: Nyeri dan peradangan
Dosis Voltaren suntik akan ditentukan oleh dokter sesuai dengan kondisi pasien.
Apakah obat Voltaren aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Tidak ada penelitian yang memadai mengenai risiko penggunaan obat ini pada ibu hamil dan menyusui.
Selalu konsultasikan pada dokter untuk mempertimbangkan potensi manfaat dan risiko sebelum menggunakan obat ini.
Mengutip MIMS, obat ini termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori C (mungkin berisiko).
Hindari penggunaan Voltaren jika usia kehamilan Anda sudah masuk trimester ketiga atau 30 minggu.
Penggunaan obat ini pada trimester ketiga dapat meningkatkan risiko penutupan dini duktus arteriosus janin (salah satu saluran penghubung di pembuluh darah janin).
Bagi ibu menyusui, penggunaan Voltaren tidak disarankan atau harus dalam penanganan khusus. Diklofenak sebagai kandungan utama Voltaren dapat ikut keluar melalui ASI.
Efek samping mungkin saja terjadi pada bayi Anda yang menyusui ASI.
Selalu konsultasi terlebih dulu pada dokter atau bidan sebelum menggunakan obat apa pun, jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.